DESKRIPSI IGF

Deskripsi (wiki)
IGFBP adalah protein karier IGF-1 (1). Sekitar 98% IGF-1 selalu terikat pada salah satu IGFBP. IGFBP3 merupakan protein terbanyak yang mengikat 80% dari semua IGF yang terikat. IGF-1 berikatan dengan IGFBP3 dengan rasio molar 1:1. IGFBP juga berikatan dengan IGF-1 di dalam hepar, memungkinkan GH untuk terus merangsang hepar menghasilkan IGF-1. Hal ini penting karena kompleks IGF-1-IGFBP merangsang pertumbuhan tulang panjang dan otot.
IGFBP memiliki berat molekul 24-45 kDa. Keenam IGFBP memiliki 50% homologi satu sama lain dan memiliki afinitas terhadap IGF-1 dan IGF-II sama dengan afinitas ligan tersebut terhadap IGF-1R (2). (IGFBP merupakan inhibitor nonkompetitif dari IGF-1 dan IGF-II)
IGFBP memperpanjang waktu paruh IGF di sirkulasi (3). IGFBP dapat merangsang atau menghambat sinyal IGF tergantung kondisi fisiologisnya (misalnya jenis sel) (4).

Distribusi (2399-1)
IGFBP1 terutama terdapat di hepar. IGFBP2 terdeteksi dengan kuat di otak, hepar, otot, ginjal, usus, lambung, dan ekspresi yang lebih lemah terdapat di kulit, lien, ginjal (caput), dan ovarium. IGFBP3 hanya terdeteksi di hepar, ginjal, dan kulit. IGFBP4 dan IGFBP5 terdapat di semua jaringan kecuali lien. Ekspresi IGFBP6 terkuat terdapat di lien, otak, dan lambung (2399-1).

Mekanisme kerja (lung10)
IGFBP3 berperan menghambat pertumbuhan sel melalui 2 mekanisme yaitu tergantung IGF dan tidak tergantung IGF. Mekanisme tergantung IGF dilakukan dengan cara membentuk kompleks IGF-IGFBP dan menghambat pengikatan IGF pada reseptornya sehingga jalur survival sel yang dimediasi reseptor IGF terhambat. Mekanisme tidak tergantung IGF terjadi melalui pengikatan dengan reseptor IGFBP, yang juga dapat dihambat untuk pembentukan kompleks dengan IGF. Proses ini memediasi apoptosis melalui induksi TGF-β1.
Oleh karena itu rasio IGF bebas dan IGFBP meregulasi pertumbuhan sel tidak hanya dengan menyeimbangkan laju proliferasi sel dan hambatan pertumbuhan sel, tetapi juga melalui regulasi kecepataan apoptosis.

Igf-1
Waktu paruh dan bioavailabilitas IGF-1 di sirkulasi bervariasi tergantung afinitas dan spesifisitas IGFBP serum. IGFBP3 merupakan protein karier terpenting, mengikat 70-80% IGF-1. IGFBP3 memiliki efek antiproliferatif dan proapoptosis yang tidak tergantung IGF, yang timbul dari interaksinya dengan reseptor di permukaan sel.
Sebagian besar aktivitas IGF-1 dimediasi oleh pengikatannya dengan IGF-1R. Melalui pengikatan tersebut, tirosin kinase intrinsik reseptor diaktivasi, menyebabkan fosforilasi IRS. IRS terfosforilasi mengaktivasi fosfatidil inositol-3 kinase (PI3K) yang mengkatalisis perubahan PIP2 menjadi IP3. Akt diaktivasi oleh IP3. Akt teraktivasi menyebabkan kaskade fosforilasi di sitosol dan menyebabkan inaktivasi protein kunci (Bcl-2 antagonis, kaspase-9, Forkhead Transcription Factor Family) yang terlibat dalam apoptosis. Aktivasi IGF-1R juga memodulasi Voltage-gated Calcium Channel, menyebabkan peningkatan sementara Calcium intraselular yang akan meregulasi nuclear transcription factor, c-AMP response element binding protein (CREB).



--
Shigenoi Haruki

Comments

Popular Posts