Renungan malam
LEMBAH KEKELAMAN
Bacaan: Mazmur 23
NATS: Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku (Mazmur 23:4)
Kegelapan di atas kegelapan. Penderitaan di atas penderitaan. Kepedihan di atas kepedihan. Siksaan di atas siksaan. Itulah kematian.
Kematian membawa ketakutan, merenggut orang-orang yang berarti dalam hidup kita, dan membuat kita meratap, berduka, dan bertanya-tanya. Kematian menutup terang yang sebelumnya bersinar bebas dalam hidup kita.
Apa pun kematian yang kita hadapi, entah itu kematian yang akan menjemput kita atau yang merenggut orang yang kita kasihi, kematian dapat menghancurkan hidup kita. Ia dapat menyedot energi kita, mengubah rencana kita, menguasai jiwa kita, membelokkan pandangan kita, menguji iman kita, mencuri sukacita kita, dan menantang berbagai anggapan kita mengenai tujuan hidup.
Ketika berjalan dalam lembah kekelaman, kita merasa ditelan oleh bayangan kematian dan berhadapan muka dengan ketakutan. Kekosongan yang menggelisahkan akibat pengalaman kehilangan kita menggoyahkan kenyamanan yang bersumber dari iman kita kepada Allah, dan karena itu kita menjadi takut. Takut menghadapi masa depan. Takut menikmati hidup kembali.
Namun dalam lembah itu, di bawah kekelaman tersebut, kita dapat berseru kepada Tuhan, “Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku” (Mazmur 23:4). Lengan-Nya yang penuh kasih takkan pernah membiarkan kita pergi. Dia selalu menyertai kita.
Secara perlahan tetapi pasti, Dia memberikan kedamaian dan membebaskan kita dari kekelaman. Dia memberi terang. Dia memimpin kita keluar. Pada akhirnya, kita terlepas dari lembah kekelaman --Dave Branon
KEMATIAN MEMISAHKAN KITA UNTUK SEMENTARA
NAMUN KRISTUS MENYATUKAN KITA UNTUK SELAMANYA
Comments
Post a Comment